Senin, 12 Desember 2011

arti kode busi

NGK BPR5ES-11
B : menandakan diameter ulir busi
(B ~ 14 mm)
P : menunjukkan tipe insulator
R : tipe busi dengan resistor
5 : tingkat panas busi ( jika
nilainya semakin besar berarti
bertipe lebih dingin )
E : panjang ulir (19 mm)
S : tipe pengggunaan busi (S
berarti standard)
-11 : Gap / celah busi yang
direkomendasikan ( gap 1,1 mm)
NGK dengan kode B-8-HV, Huruf
pertama B menunjukkan diameter
ulir busi yaitu 14 mm. sedangkan
untuk diameter 10 mm digunakan
huruf C. Angka 8 menyatakan
type range suhu busi, untuk NGK
makin kecil angka busi(mulai
angka 2) makin panas type busi,
sebaliknya jika angka busi besar
maka busi masuk kedalam type
dingin, NGK memberi angka 11
untuk type busi paling dingin.
Huruf H menunjukkan panjang
ulir, H untuk ulir panjang & E
untuk ulir pendek. Yang terakhir
V
ND sama dengan NGK untuk cara
penulisannya tapi beda di huruf
Busi adalah komponen yang
berfungsi untuk memercikkan
bunga api didalam ruang bakar.
Percikan bunga api ini dihasilkan
dari tegangan tinggi antar
electrode yang dibangkitkan oleh
ignition coil. Temperatur didalam
ruang bakar dapat mencapai 2500
derajat Celcius dan tekanannya
mencapai 50 kg/cm2. Tekanan
serta temperatur yang sangat
tinggi tsb harus mampu ditahan
oleh busi.
Pada intinya, konstruksi busi
terdiri dari insulator dan electrode.
Electrode biasanya menggunakan
logam yang dilapis dengan nickel,
chrome, mangan, silikon dll agar
mampu menahan kondisi ekstrim
sedangkan insulatornya berbahan
dasar aluminia.
Berdasar kemampuan
mentransfer panas, busi dibagi
dalam dua tipe yaitu:
Panas
Busi tipe panas adalah busi yang
lebih lambat untuk mentransfer
panas yang diterima. Cepat
mencapai temperatur kerja yang
optimal namun jika untuk
pemakaian yang berat bisa
terbakar. Biasa digunakan pada
motor-motor standard untuk
penggunaan jarak dekat.
Dingin
Busi tipe dingin lebih mudah
mentransfer panas ke bagian
head cylinder. Biasanya
digunakan untuk penggunaan
yang lebih berat misalnya untuk
balap atau pemakaian jarak jauh
karena sifatnya yang mudah
dalam pendinginan.
Masing-masing produsen busi
menerapkan nilai rating panas
yang berbeda. NGK memberikan
rating panas sampai dingin
dengan nilai dari 2 ~ 11, Denso
menetapkan rating dari 9 ~ 37
sedangkan Champion
memberikan rating dari 1 ~ 25.
Pada umumnya, pabrikan sepeda
motor menggunakan busi
dengan tipe medium misalkan
untuk merk NGK menggunakan
rating 6, 7 atau 8 dan untuk merk
Denso menggunakan rating 22
atau 24 karena penggunaan oleh
konsumen yang bervariasi.
Klasifikasi tipe busi ini didasarkan
oleh faktor-faktor sbb:
Jarak antara electrode tengah
dengan insulator (ukuran volume
gas). Busi tipe panas mempunyai
volume yang lebih besar
Konduktifitas thermal insulator
dan electrode
Konstruksi electrode
Dimensi gap pada ujung electrode
Pemilihan tipe busi yang sesuai
didasarkan pada:
Campuran bahan bakar yang
digunakan
Perbandingan kompresi.
Ignition timing (waktu pengapian)
Kualitas bahan bakar dan kadar
oktannya.
Kondisi pemakaian seperti untuk
balap atau pemakaian sehari-hari
Pola ulir pada kepala busi.
Berdasarkan keterangan diatas,
maka penggantian busi dengan
tipe yang berbeda dari spesifikasi
standard harus disesuaikan. Tipe
busi dapat diketahui dari kode
yang terdapat pada sisi insulator.
Dicontohkan satu kode busi sbb:
W24ES-U (Denso)
W : menandakan diameter ulir
busi (W ~ 14 mm)
24 : tingkat panas busi ( jika
nilainya semakin besar berarti
bertipe lebih dingin )
E : panjang ulir (19 mm)
S : tipe pengggunaan busi (S
berarti standard)
U : konfigurasi gap busi
Untuk sepeda motor yang masih
dalam masa garansi, diharuskan
untuk menggunakan standard
yang tertera pada data spesifikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar